Selasa, 31 Mei 2011

Rasa Terima Kasih

Sahabat, ...
Apa yang kita lakukan, apabila ada seseorang yang menjamin kebutuhan kita setiap hari. Gratis, apa-apa tinggal pakai dan ambil, semuanya telah tersedia. Ketika kita dipanggilnya, pasti kita akan segera datang, ketika kita disuruhnya pasti akan segera kita lakukan. Karena kita merasa berhutang budi kepadanya, karena segala kebutuhan hidup kita dipenuhinya.

Sahabat, ...
Mari kita renungkan, ketika kita terbangun dari tidur di pagi hari. Semua anggota badan kita dapat berfungsi dengan normal seperti sediakala. Mata kita, tangan kita, kaki kita dan anggota yang lainnya semua normal seperti kemarin sebelum kita tertidur. ketika kita membuka jendela kamar atau keluar rumah, udara pagi yang segar telah tersedia buat kita. Seiring berjalannya waktu sang mentari juga siap menghangatkan tubuh kita. Semuanya GRATIS,... kita tidak perlu membayar.

Sahabat,...
Namun ketika Dzat yang mempunyai semua itu, yang menyediakan buat kehidupan kita memanggil kita untuk menghadap_Nya (dengan Adzan sebagai panggilan Sholat) melalui seorang muadzin , terkadang kita bermalas-malas atau pura pura tidak mendengarnya. Kita tidak segera menghadap-Nya, malah kita sibuk dengan urusan kita sendiri. Begitukah balas budi kita kepada-Nya. kepada Dzat yang menguasai segala yang ada di bumi dan alam semesta ini.

Sahabat,...
Mari kita renungkan, kalau ada seseorang yang menjamin hidup kita. Kita akan ungkapkan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya. kita akan lalukan perintah dan jauhi laranganya. Seharusnya kepada Dzat yang telah memberikan kita semua kenikmatan hidup yang tak terhitung jumlahnya ini, kita juga akan melakukan yang lebih dari itu. Kita akan tunduk dan patuh pada semua aturan dan petunjuk-Nya.

Firman-Nya :
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
(QS. Ibrahim : 34)

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(QS. Ibrahim : 7)

SEMOGA BERMANFAAT!!

Kamis, 12 Mei 2011

INGAT-INGAT

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
(QS. Al Baqarah : 152)

Sahabat,... di setiap hembusan nafas kita ada Nikmat-Nya yang sering kita melupakannya. kita baru baru menyadari kala nikmat itu hilang dari kita. Saat kita dalam keadaan baek-baek, sering kita lupa, ibadah kita hanya seperlunya atau hanya gugur kewajiban saja.

Namun di saat Allah mencabut nikmat dari kita (untuk sementara atau selamanya) baru kita mengingat Allah, mendekatkkan diri kepada-Nya dengan menghamba agar nikmat itu dikembalikan kepada kita. Kebanyakan dari kita hanya mengingat Allah ketika dalam kesukaran, ketika kita tertimpa musibah, ketika kita sedang diuji oleh Allah. Manusia ingat kepada Allah di waktu kesukaran dan lupa di waktu senang.

Allah telah mengingatkan dalam FirmanNya :
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
(QS. Al Munaafiqun : 9)

Rasulullah SAW bersabda :
“ Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat. Cara membersihkannya adalah dengan mengingat Allah ”

Mari membiasakan diri dari yang kecil dan dilakukan secara terus-menerus....
1. Membiasakan diri membaca BASMALLAH (Bismillah) ketika akan melakukan aktifitas sehari-hari. Membiasakan membaca doa sebelum atau sesudah melakukan kegiatan.
2. Meringankan lisan kita memuji Allah (HAMDALLAH) kala mendapat kebaikan dan kenikmatan dalam usaha.
3. Membiasakan sholat tepat waktu dan belajar khusyu' dalam sholat.
4.Berdzikir baik secara lisan maupun dalam hati.

"Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."
(QS. Al A'raaf : 69)

“[yaitu] Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan dzikir hati menjadi tentram.”
[Ar-Ra’d : 28]